Kamis, 17 Desember 2009

Profil Kab. Yapen

Kabupaten Yapen Waropen meliputi Pulau Yape dan daratan Waropen.Pulau Yapen yang luasnya 2.033 kilometer persegi memiliki lima kecamatan, sedangkan daratan Waropen yang dipisahkan oleh Selat Saireri luasnya 16.723 kilometer persegi dengan hanya tiga kecamatan. Pusat pemerintahan berada di Pulau Yapen, tepatnya di Kecamatan Yapen Selatan.Wilayah Yapen Waropen berbatasan dengan Selat Yapen dan Kabupaten Biak Numfor di sebelah utara, Teluk Cenderawasih dan Kabupaten Waropen di sebelah selatan, Teluk Cenderawasih dan Kabupaten Manokwari di sebelah barat, serta Kabupaten Waropen di sebelah timur.
Perekonomian daerah Yapen Waropen dominan bergantung pada sektor kehutanan. Luas hutan yang bisa dieksploitasi sekitar 880.000 hektar yang meliputi hutan produksi, produksi terbatas, dan hutan produksi yang dapat di konservasi. Produksi hasil hutan Yapen Waropen berupa kayu bulat dan kayu olahan. Hasil hutan ikutan lain yang peroleh penduduk adalah rotan, damar, kulit masohi, gaharu dan nipah.Hasil hutan baik yang berupa kayu bulat, kayu olahan maupu hasil hutan ikutan lainnya kuat mewarnai perdagangan lokal, nasional, dan mancanegara. Pemasaran kayu bulat dikirim ke Kalimantan, Surabaya, Semarang dan Jakarta. Sedangkan produk kayu olahan selain dipasarkan ke Surabaya, juga menembus pasar Jepang dan Australia. Selain itu, dengan potensi hutan yang dimiliki, usaha di sektor industri pengolahan kayu dapat menjadi sumber penggerak perekonomian kabupaten ini.Kekayaan hutan sebenarnya bukan pada kayu semata. Di hutan Pulau Yapen terdapat lima jenis burung Cenderawasih. Spesies khas Pulau Papua ini sudah menjadi obyek wisata lingkungan yang terkenal. Bahkan di Desa Barawai, Yapen Timur, dijumpai burung Cenderawasih Raja yang berukuran besar dan sangat indah. Sektor pariwisata juga bisa dikembangkan mengingat potensi budaya seperti tradisi, upacara dan tarian tradisional yang melekat dalam kehidupan keseharian suku-suku di sini yang mampu memikat wisatawan.
Disektor perkebunan, cokelat menjadi tanaman primadona penduduk. Cokelat menjadi salah satu komoditas potensial Yapen Waropen yang sudah dikembangkan sejak zaman Kolonial Belanda. Daerah ini terus dikembangkan tanaman cokelat dan diprioritaskan menjadi penghasil cokelat di Papua.Urutan kedua setelah cokelat adalah kelapa rakyat. Kelapa tersebut sebagian besar memang tumbuh secara alami di hutan dan pantai, bukan

1 komentar:

  1. I was expecting comments from your post that can be built, because I am now in the stage of learning to make blogging. thanks for all
    Yusak Ruamayauw

    BalasHapus